Membangun Sistem Kesehatan Indonesia: Tantangan dan Peluang
Ilustrasi Sistem Kesehatan Nasional (Istimewa)

Oleh : Guntur Surya Alam
Ketua Petranas DIY

Selama setahun terakhir, diskusi tentang rencana Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk mengizinkan dokter asing praktek di Indonesia telah memicu perdebatan. Inisiatif ini bertujuan mengatasi kekurangan dokter, terutama di daerah terpencil. Namun, gagasan ini menghadapi perlawanan, terutama dari kalangan dokter lokal.

Banyak yang percaya bahwa masalah sebenarnya bukan hanya kekurangan dokter, tetapi distribusi yang tidak merata di seluruh negeri. Mayoritas dokter terkonsentrasi di Pulau Jawa, yang lebih berkembang dan memiliki fasilitas yang lebih baik, sehingga terjadi ketidakseimbangan.

Masalah distribusi ini semakin rumit dengan luasnya wilayah Indonesia. Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, banyak daerah terpencil yang sulit dijangkau dan kekurangan fasilitas kesehatan yang memadai. Rumah sakit di daerah-daerah ini sering kali tidak memiliki peralatan dan sarana yang lengkap, sehingga tidak menarik bagi para dokter untuk bekerja di sana.

Kita tidak menyarankan agar dokter harus mengorbankan kebutuhan mereka; mereka juga memiliki kebutuhan dasar seperti orang lain. Mereka memerlukan dukungan dan insentif yang lebih baik untuk bekerja di daerah-daerah yang kurang berkembang.

Pemerintah harus menangani penyebab utama yang mempengaruhi sistem kesehatan, seperti kekurangan sekolah kedokteran, serta kecenderungan dokter untuk tetap di kota-kota besar. Meningkatkan kondisi dan fasilitas di daerah pedesaan adalah hal yang krusial.

Selain itu, pemerintah perlu menyediakan fasilitas yang lebih baik bagi dokter dan keluarga mereka, termasuk perumahan yang layak dan sekolah berkualitas untuk anak-anak mereka. Tanpa langkah-langkah ini, sulit mengharapkan dokter mau bekerja di daerah terpencil.

Pemerintah juga harus mengatasi masalah gaji yang tidak kompetitif di daerah-daerah luar perkotaan. Tanpa perbaikan pada gaji dan insentif, sulit untuk mendorong dokter pindah dari daerah perkotaan ke daerah yang kurang berkembang.

Sebagai kesimpulan, rencana untuk mendatangkan dokter asing harus selaras dengan prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita harus fokus pada penciptaan sistem kesehatan yang seimbang dan adil. Dengan dukungan yang tepat, kita dapat membangun sistem kesehatan yang kuat dan merata di seluruh Indonesia, sehingga setiap warga negara dapat menikmati layanan kesehatan yang layak.

Tantangan ini memerlukan keberanian dan keteguhan dalam melaksanakan program-program yang mungkin tidak selalu terlihat hasilnya secara instan, namun sangat penting untuk keberlanjutan pembangunan bangsa. Mari kita bersama-sama meletakkan ulang pondasi bernegara, dengan menitikberatkan pada pembangunan human capital demi masa depan Indonesia yang lebih cerah.

Dengan semangat Perubahan dari semua elemen masyarakat termasuk para dokter, nakes masih ada harapan besar untuk kejayaan bangsa Indonesia tercinta. Gelorakan semangat itu dalam gerak sinersgis PETRANAS .

GSA, Sleman Yogyakarta , 18-7-2024