
Oleh: Robi Nurhadi, PhD (Ketua ICGI)/Ketua Umum Petranas
Dunia saat ini tengah menghadapi krisis multidimensional. Dari politik hingga ekonomi, banyak sistem yang gagal dalam menyejahterakan umat manusia. Resolusi-resolusi PBB diabaikan oleh kekuatan besar, seperti yang kita lihat dengan sikap Israel yang terus mengabaikan tekanan dunia. Konflik dan pembunuhan massal atas nama kepentingan nasional terus terjadi, sementara masyarakat sipil semakin menderita. Kini, lebih dari sebelumnya, dunia membutuhkan perubahan yang mendasar.
Krisis global seperti kelaparan, pengangguran, dan ketimpangan ekonomi terus menghantui berbagai belahan dunia. Melemahnya daya beli dan ketertinggalan di banyak negara menunjukkan bahwa pendekatan kekuatan besar, seperti AS dan sekutunya versus BRICS, bukanlah solusi. Dunia perlu merumuskan model ekonomi baru yang lebih manusiawi dan resolutif.
Kita juga menyaksikan bangkitnya aktor non-negara yang semakin berpengaruh. Mereka bisa menjadi kekuatan yang menjaga keseimbangan dalam demokrasi dan kesejahteraan, atau sebaliknya, mempercepat kehancuran sistem yang sudah gagal. Keahlian, teknologi, dan sumber daya yang mereka miliki memberi mereka kebebasan untuk bertindak, baik untuk kebaikan atau kehancuran. Pilihan mereka sangat dipengaruhi oleh keteladanan para pemimpin duniaโdan sayangnya, kepemimpinan dunia saat ini tidak berada dalam kondisi yang baik.
Saat ini, para pemimpin dunia sering kali terjebak dalam permainan kekuasaan yang justru merugikan rakyat. Ketidakmampuan mereka dalam menghadapi tantangan global, baik di bidang ekonomi, lingkungan, maupun keamanan, semakin memperjelas bahwa dunia membutuhkan pemimpin yang tidak hanya pintar, tetapi juga memiliki visi yang kuat untuk perubahan yang positif. Kepemimpinan dunia yang gagal justru menciptakan ketidakadilan sosial dan ketimpangan ekonomi.
Itulah mengapa perubahan menjadi sangat penting. Kita tidak bisa lagi mengandalkan pola pikir dan sistem lama. Pemimpin-pemimpin baru harus muncul dengan membawa solusi inovatif dan komitmen untuk mewujudkan dunia yang lebih adil dan sejahtera. Inilah saatnya untuk merefleksikan langkah kita sebagai komunitas global dan merumuskan ulang pendekatan kita terhadap masalah-masalah global.
Sebagai bentuk respons terhadap permasalahan global ini, Universitas Nasional akan mengadakan *International Conference for Global Issues* (ICGI) yang pertama pada 1 Oktober 2024. Konferensi yang akan berlangsung secara hybrid ini mengangkat tema besar, “Future of Asia: Preparing for Global Leadership.” Kami percaya bahwa Asia memiliki peran strategis dalam membentuk masa depan dunia.
Konferensi ini adalah sebuah ikhtiar kecil, namun memiliki dampak yang besar. Kami berharap melalui kehadiran, partisipasi, dan pemikiran-pemikiran besar dari para pembicara, peserta, dan semua pihak yang terlibat, kita dapat memulai langkah-langkah konkret menuju perubahan global yang lebih baik.
ICGI bukan sekadar sebuah acara akademis, melainkan sebuah ajakan untuk bersama-sama menciptakan dunia yang lebih baik, di mana para pemimpin memiliki keteladanan yang nyata, serta sistem ekonomi dan politik yang inklusif.
Melalui konferensi ini, kami mengundang semua pihak untuk berpartisipasi dan menjadi bagian dari sejarah. Mari bersama-sama mempersiapkan kepemimpinan masa depan, terutama di Asia, yang dapat menjawab tantangan global. Dengan hadirnya para ahli dan pemimpin dari berbagai latar belakang, kami optimis bahwa kita dapat membangun dunia yang lebih baik untuk generasi mendatang.
**Jangan lewatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam konferensi ini!** Untuk informasi lebih lanjut mengenai acara dan pendaftaran, kunjungi situs web kami di [icgi.unas.ac.id](https://icgi.unas.ac.id) atau ikuti media sosial kami di Instagram @icgiunas.
Mari kita wujudkan perubahan yang selama ini dunia butuhkan. Saatnya bagi kita semua untuk bangkit dan memimpin perubahan!
Informasi Narahubung:
– Peserta: Nurul ๐ +62 821-9890-9311
– Pembicara & Pemateri: Aulia ๐ +62 813-8093-6271
– Sponsorship: Valle ๐ +62 812-8031-0766 []