
Lilik Hidayati, S. Pd
Pengurus Yayasan daerah Jawa Barat
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah ala kulli hal… Segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya yang telah memberikan berbagai nikmat, termasuk nikmat Islam, iman, sehat walafiat, dan nikmat-nikmat lainnya yang tak terhingga. Rasa syukur dan terima kasih kepada Allah SWT… Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang merupakan *uswatun hasanah*, teladan dan contoh terbaik dalam akhlaknya, serta seruan *amar ma’ruf nahi mungkar* untuk menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
Ketika Nabi Muhammad SAW diangkat menjadi Rasul pada usia 40 tahun, beliau sudah tidak diragukan lagi dalam memimpin umatnya. Akhlak beliau terbaik, mental dan psikologisnya sehat, jasmani dan rohani juga kuat. Beliau memimpin peradaban dari zaman jahiliyah hingga menjadi contoh peradaban bagi masa kini, bahkan hingga akhir zaman.
Ada beberapa hal pokok dan penting yang patut kita renungkan bersama, yakni 4 sifat dan karakteristik Rasulullah SAW, yaitu:
1. Amanah
Amanah artinya sesuatu yang dipercayakan atau janji atau titipan yang diberikan kepada seseorang. Amanah termasuk salah satu sikap yang diperintahkan Allah SWT kepada orang-orang beriman.
Ciri-ciri orang yang memiliki sifat amanah:
1. Amanah terhadap Allah SWT
QS 33:72: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (karena berat), lalu amanat itu dipikul oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh.”
2. Amanah terhadap sesama manusia
QS 4:58: “Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia, hendaklah kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.”
3. Amanah terhadap diri sendiri
QS 23:8: “Dan sungguh beruntunglah orang-orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya.”
Amanah berkaitan erat dengan rasa tanggung jawab, kejujuran dalam menepati janji, serta ketegasan.
2. Fathonah
Fathonah artinya cerdas atau pandai. Sifat ini merupakan salah satu sifat wajib Nabi dan Rasul. Berikut contoh-contoh kecerdasan (fathonah) yang dimiliki oleh Rasulullah SAW:
– Pandai memberikan nasihat yang baik.
– Cerdas dalam berkomunikasi.
– Pandai dalam menyampaikan amanat.
– Mampu mengambil keputusan yang bijaksana.
– Cerdas dalam menyikapi kehidupan.
3. Siddiq
Siddiq artinya jujur atau benar. Sifat ini merupakan salah satu sifat wajib Nabi dan Rasul. Rasulullah selalu benar dalam setiap perkataan, baik yang berkaitan dengan wahyu maupun perkara duniawi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menerapkan sifat Siddiq dengan cara:
– Bertanggung jawab atas tindakan sendiri.
– Mengakui kesalahan dan memperbaikinya.
– Jujur dalam berniat mengharapkan ridha Allah SWT.
4. Tabligh
Tabligh berasal dari kata “balagha” yang artinya menyampaikan. Sifat ini berarti Rasulullah selalu menyampaikan ajaran Islam dengan cara yang baik dan dapat diterima oleh umatnya. Dalam konteks dakwah, tabligh dilakukan dengan cara ceramah yang sopan dan menarik, tanpa menggurui.
Semoga kita semua termasuk umat Nabi Muhammad SAW yang cerdas, dan selalu mempersiapkan amal shalih sebagai bekal kehidupan setelah kematian.
Sehubungan dengan adanya Yayasan YYSN Petranas, diharapkan kita semua dapat mencontoh 4 sifat wajib Nabi Muhammad SAW dalam setiap tindakan dan perilaku, baik dalam bermuamalah kepada sesama Muslim maupun kepada orang non-Muslim. Prinsip hidup yang kokoh dan konsisten dalam menjalankan tugas sesuai dengan perannya masing-masing sangat diperlukan.
Demikian artikel ini sebagai pengingat diri. Semoga kita tetap semangat menuju perubahan yang lebih baik di negeri tercinta ini, karena mencari ridha Allah SWT, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
Jika ada kesalahan dalam penulisan ini, mohon dimaafkan. Kebenaran datangnya dari Allah SWT.
Wallahu a’lam. []