Akankah Masjid Tinggal Bangunan Saja
masjid (Istimewa)

Oleh : Mulyanto Pute
Kabid Agama Yayasan Petranas Pengda Jawa Barat

Membangun masjid adalah amal jariyah yang luar biasa, dan Rasulullah SAW menjanjikan bahwa bagi siapa saja yang membangun sebuah masjid, Allah akan membangunkan baginya rumah di surga. Namun, sering kali kita melihat masjid hanya penuh di hari-hari besar Islam, seperti bulan suci Ramadhan, Idul Adha, Maulid Nabi, Isra Mi’raj, dan 1 Muharram. Saat shalat berjamaah, kita merasakan kebersamaan yang kuat, tetapi sayangnya, begitu ibadah selesai, kebersamaan itu sering kali hilang ketika kita keluar dari masjid.

Bagaimana caranya agar aktivitas di masjid dapat mendorong jamaah dan pengurusnya untuk terus ber ukhuwah dan menjaga kebersamaan, serta memiliki manajemen masjid yang rapi dan memuaskan semua pihak? Buku “Masjid Ku Rumah Ku” ini hadir sebagai panduan bagi pengurus DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) dalam menciptakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Di dalamnya, terdapat beberapa pemicu yang dapat kita gunakan untuk mewujudkan masjid yang berdaya guna dan bermanfaat bagi jamaah serta lingkungan sekitarnya.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan:

1. Pemetaan dan Sensus Jamaah
– Memetakan jamaah masjid, termasuk jamaah tetap dan jamaah musafir, serta memahami karakter dan aktivitas mereka.

2. Pengurus yang Rapi dan Amanah
– Menyusun format takmir dan pengurus yang rapi, amanah, serta memastikan adanya kegiatan rutin di dalam masjid. Kerapihan dan kebersihan masjid harus didukung oleh marbot yang berdedikasi, dan mereka harus diapresiasi secara manusiawi.

3. Petugas Muadzin dan Imam
– Memastikan petugas muadzin yang konsisten dan rutin, serta menyediakan pengganti jika berhalangan. Imam rawatib juga harus fokus, on time, dan kapabel dalam memimpin shalat lima waktu.

4. Pertemuan dan Evaluasi Kegiatan
– Mengadakan pertemuan rutin untuk evaluasi dan progres kegiatan setiap minggu.

5. Sistem Keuangan yang Transparan
– Mengelola keuangan masjid dengan sistem akuntansi yang teratur dan baik. Pengumpulan dan pendistribusian dana harus dilakukan dengan cara yang tepat, termasuk urunan infak per minggu bagi jamaah tetap dan potensi dari donatur khusus.

6. Pemberdayaan Jamaah
– Mengembangkan potensi jamaah, baik dari segi profesi maupun keterampilan, untuk memberikan manfaat lebih kepada masjid dan masyarakat sekitar. Jamaah dapat berkontribusi sesuai dengan profesi mereka, seperti pedagang, dokter, pengacara, jurnalis, atau ahli teknologi informasi.

7. Pendidikan di Masjid
– Masjid harus menjadi pusat pendidikan yang mendidik umat agar terhindar dari praktik-praktik yang merugikan seperti judi online dan riba.

8. Pengelolaan Dana Sosial dan Usaha
– Mengelola dana masjid dengan bijak untuk pemeliharaan masjid, santunan yatim dan dhuafa, serta dana usaha yang dapat digunakan untuk membantu jamaah yang membutuhkan.

9. Agenda Ukhuwah
– Menciptakan agenda ukhuwah seperti makan bersama seminggu sekali atau dua minggu sekali untuk mempererat kebersamaan.

Penutup

Mari kita bersama-sama membantu pengurus takmir masjid untuk memberdayakan masjid-masjid di lingkungan kita. Setiap masjid memiliki karakter dan jenis yang berbeda—masjid kampung, masjid perumahan, masjid kampus, masjid perkantoran, masjid rest area, masjid destinasi wisata, hingga masjid pondok pesantren. Semua memerlukan manajemen yang sesuai dengan karakteristik masing-masing. Intinya, “Masjid Ku Rumah Ku” harus selalu dijaga dan diberdayakan []