
Oleh : Guntur Surya Alam
Ketua Petranas DIY/Founder Lekasehat/Dokter Spesialis Bedah Anak/Konsultan
Tantangan kesehatan modern kian kompleks dengan adanya berbagai gangguan yang dipicu oleh stres oksidatif dan proses inflamasi. Oksidan, atau radikal bebas, adalah molekul tidak stabil yang dapat menyebabkan kerusakan sel melalui oksidasi.
Sumber radikal bebas ini bisa berasal dari metabolisme sel tubuh sendiri maupun dari faktor eksternal seperti polusi udara, radiasi UV, merokok, dan diet yang buruk. Kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas ini berperan dalam memicu berbagai penyakit degeneratif.
Inflamasi merupakan respons alami tubuh terhadap cedera atau infeksi, namun ketika inflamasi menjadi kronis, ia dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius. Stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas sering kali menjadi pencetus inflamasi kronis ini. Akibatnya, berbagai penyakit degeneratif seperti penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, kanker, dan penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson dapat berkembang.
Kerusakan dinding arteri, resistensi insulin, mutasi genetik, dan inflamasi otak adalah beberapa contoh bagaimana oksidan dan inflamasi kronis dapat merusak kesehatan.
Untuk mengatasi tantangan ini, penerapan pola hidup sehat menjadi sangat penting. Pola makan sehat yang kaya akan antioksidan dapat menetralisir radikal bebas dan mengurangi stres oksidatif. Buah-buahan dan sayuran seperti berry, anggur, jeruk, bayam, dan brokoli kaya akan antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, dan flavonoid.
Selain itu, asam lemak omega-3 yang terdapat dalam ikan berlemak, biji chia, dan flaxseed memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat. Mengurangi konsumsi makanan olahan yang mengandung lemak trans, gula tambahan, dan aditif kimia juga penting untuk mencegah produksi radikal bebas.
Olahraga teratur merupakan langkah efektif lainnya dalam mengurangi stres oksidatif dan inflamasi. Latihan aerobik seperti berlari, bersepeda, dan berenang tidak hanya meningkatkan kapasitas antioksidan alami tubuh tetapi juga membantu dalam pengaturan metabolisme dan penurunan stres.
Manajemen stres melalui teknik seperti meditasi, yoga, dan latihan pernapasan juga dapat mengurangi produksi radikal bebas yang dihasilkan oleh stres psikologis.
Tidur yang cukup dan berkualitas tidak boleh diabaikan, karena waktu istirahat yang memadai sangat penting untuk proses pemulihan dan regulasi sistem kekebalan tubuh. Kurang tidur diketahui dapat meningkatkan stres oksidatif dan inflamasi, sehingga memperburuk kondisi kesehatan.
Dengan demikian, upaya untuk mengurangi stres oksidatif dan inflamasi melalui pola hidup sehat dapat membawa dampak positif yang signifikan. Mengadopsi diet kaya antioksidan, rutin berolahraga, mengelola stres, dan memastikan tidur yang cukup adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan mencegah berbagai penyakit degeneratif yang terkait dengan oksidan dan inflamasi.
Pola hidup sehat ini bukan hanya tentang mencegah penyakit, tetapi juga tentang memperbaiki kualitas hidup dan kesejahteraan secara menyeluruh. []